Jumat, 02 September 2011

Tahukah Anda Mengapa Anak Bayi Harus Menunggu 40 Hari setelah kelahirannya


Suatu hal yang menarik jika kita membahas mengenai bayi yang baru saja lahir, selain kebahagian bagi pasangan suami istri, proses kelahiran bagi perempuan pun merupakan kesempurnaan fitrahnya sebagai perempuan sejati. Tentu bukan hal yang mudah bagi seorang perempuan untuk melahirkan sang buah hatinya (Anak), butuh perjuangan selama ± 9 (Sembilan) bulan untuk melahirkan sang bayi, proses persalinan pun menjadi tahap akhir yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan seorang perempuan untuk melahirkan si buah hatinya, bukan hal yang tabuh lagi ketika nyawapun harus menjadi taruhannya. Ketika Bayi lahir dari rahim perempuan maka resmi dia (perempuan) menjadi Ibu bagi anaknya. Tentunya dibarengi dengan rasa haru dan bahagia bagi sang Orang tua. Nah pembahasan kita sebenarnya bukan pada persoaan itu, melainkan pada proses setelah sang Bayi lahir ke dunia nyata, tentu banyak tanda tanya yang akan muncul pada benak orang tua, misalkan saja mengapa anak bayi tersebut harus menangis ketika baru saja di lahirkan, pada saat kapan anak bayi membutuhkan asupan Makanan (ASI), kapan Pusar bekas sambungan ari-ari akan lepas, mengapa mata sang bayi belum dapat melihat secara sempurna, mengapa tangan si mungil kecil sering di masukkan kedalam mulutnya, dan yang paling unik adalah mengapa sang bayi harus menunggu 40 Hari sehingga beberapa organnya bisa berfungsi secara sempurna. inilah beberapa pertanyaan yang harus di ketahui oleh Orang Tua, tentu harus belajar banyak dari keluarga atau teman yang telah memiliki pengalaman karena mempunyai anak lebih dulu.

Pertanyaan mengenai anak yang harus menangis ketika di lahirkan telah saya bahas minggu lalu (silahkan Klik Di sini). Selanjutnya adalah Pada saat kapan saja sang anak membutuhkan asupan makanan (ASI), berdasarkan penelitian Ilmiah dari sang ahli, menjelaskan bahwa si Bayi yang baru saja di lahirkan dapat bertahan 2 x 24 jam (2 hari) untuk bertahan tidak di susui, setelah fase itu di lewati maka asupan makanan bisa di berikan 1 sampai 2 jam sekali, jangan biarkan si mungil kecil tidur begitu saja, sang Ibu (Orang Tua) harus memperhatikan persoalan ini secara serius karena jika tidak akan meyebapkan kulit si Bayi menjadi kuning dan dapat membahayakan si Bayi. Selanjutnya mengenai sambungan ari-ari yang masih melekat di pusar si Bayi itu akan terlepas 5 sampai 10 hari setelah kelahirannya, semakin lama semakin baik tentunya, ketika bekas ari-ari tersebut telepas jangan biarkan si Bayi menangis keras dalam waktu yang lama, karena ini akan menyebapkan pusar akan kembali terbuka dikarenakan belum terlalu kering, dan mengingat si Bayi bernapas masih menggunakan perutnya. Selanjutnya adalah berkenaan dengan fungsi organ mata belum bekerja secara maksimal ini di karenakan jaringan saraf pada mata bayi belum terangkai secara maksimal, bukan berarti bahwa retina mata tidak sensitif justru mata si Bayi sudah mampu merasakan adanya cahaya sejak berumur 8 sampai 9 bulan di dalam kandungan, inilah kuasa Ilahi yang menciptakan manusia semuanya telah di atur sesuai kadarnya, dari penciptaan sel sperma dan sel telur proes penyatuannya hingga menjadi janin dalam rahim hingga lahir ke dunia nyata merupakan rangkaian kuasa dan kesempurnaan-Nya, Dial ah Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya.

Berikutnya mengenai tangan si mungil yang sering di masukkan ke dalam mulutnya mungkin saya akan membahas secara singkat saja selanjutnya akan saya jelaskan secara gamblang pada pembahasan selanjutnya, sedikit mengutip teori dari psikolog barat yakni “Sigmund Freud” menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia mengalami suatu penyimpangan prilaku dalam tingkah laku kesehariaanya, sejak dari bayi, anak, remaja, dewasa, bahkan sampai tua penyimpangan itu tetap saja ada, Sigmund Freud menyebutnya “Universal Obsesional Neorousis” , teori ini menjelaskan tiga penyimpangan pada manusia yaitu, Oral Sex, Anal Sex dan Biginal atau Ginital. Dan menurutnya pada anak kecil penyimpangan tersebut terjadi ketika anak kecil sering memasukkan jari atau tangan ke dalam mulutnya, bahkah sampai pada benda-benda yang di pegangnya itu akan di arahkan ke dalam mulutnya secara tidak sadar.

Dan pembahasan kita selanjutnya terkait dengan judul tulisan ini adalah mengenai 40 hari setelah kelahiran si Bayi. Ini lah yang menjadi inti pembahasan kita. Saya akan memulai pembahasan ini dari Hakikat dasar manusia secara singkat, Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara ciptaan Tuhan lainnya dengan bekal akal yang di berikan ini lah yang menjadi pembeda dengan makhluk ciptaan lainnya, sejak awal di ciptakannya sampai akhir hayat tentunya ada campur tangan dari-Nya. Berdasarkan pada persoalan itu tentunya Manusia dan Tuhan akan saling berhubungan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa di tolak keberadaannya. Kembali pada persoalan 40 hari ini dalam pandangan Islam sangat memiliki hubungan dengan spiritualitas Manusia terhadap Tuhannya. Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul Ketika berumur 40 tahun dan sebelum Umurnya mencapai 40 tahun cobaan dalam bentuk nyata maupun gaib bliau telah lewati, Ibadah lainnya dalam bentuk Ritual tertentu dalam Islam ternyata membutuhkan waktu 40 hari secara disiplin berturut-turut, entah dengan berpuasa, dzikir ataupun sholat malam, begitupun dengan proses Nifas yang di alami oleh perempuan yang telah melahirkan, juga membutuhkan waktu 40 hari untuk kembali normal seperti biasanya. Ada apa dengan penantian 40 hari yang juga di alami oleh sang Bayi ketika ingin menormalkan beberapa funsi organnya, seperti mata, struktur tulang dan yang lainnya, kondisi ini memiliki makna yang sangat filosofis berkaitan dengan hubungan Manusia dan Tuhan-Nya secara spiritual. Sangatlah mustahil jika kejadian tersebut tidak memiliki hubungan dengan Penciptanya Yakni Tuhan sang Pemilik dari segala Pemilik. Inilah kuasa darinya semuanya sangat Teratur dan sempurna. Semoga hal ini menjadi renungan kita bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar